Sabtu, 07 Oktober 2017

TELKOM

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK

SEJARAH
Era kolonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telgraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg). Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom.

Perusahaan negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

Perumtel
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ/JSX) dan Bursa Efek Surabaya (BES/SSX) (keduanya sekarang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI/IDX), Bursa Efek New York (NYSE) (Diperdagangkan pada tanggal 14 Juli 2003) dan Bursa Efek London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Jumlah saham yang dilepas saat itu adalah 933 juta lembar saham. Sejak 16 Mei 2014, saham Telkom tidak lagi diperdagangkan di Bursa Efek Tokyo (TSE) dan pada 5 Juli 2014 di Bursa Efek London (LSE).
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Sejak tahun 1989, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.
Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan "New Telkom" ("Telkom baru") yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan. 

KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM
Pada Penawaran saham pada 14 November 1995 dan block sale Desember 1996, komposisi saham Telkom menjadi:
·         Pemerintahan Indonesia: 75,80%
·         Publik free-float: 24,20%
Per 7 Mei 1999, komposisi saham Telkom menjadi:
·        Pemerintahan Indonesia:66,20%
·         Publik free-float: 33,80%
Per 8 Desember 2001, komposisi saham Telkom berubah menjadi:
·          Pemerintahan Indonesia: 54,30%
·         Publik free-float: 45,70%
Per 16 Juli 2002, komposisi saham Telkom berubah kembali menjadi:
·         Pemerintahan Indonesia: 51,19%
·         Publik free-float: 40,21%
·         Bank of New York dan Investor dalam Negeri: 8,79%
Per 31 Desember 2013, komposisi saham Telkom berubah kembali menjadi:
·         Pemerintahan Indonesia: 53,14%
·         Publik free-float: 46,86%
Saat Ini, komposisi saham Telkom menjadi:
·         Pemerintahan Indonesia: 52,56%
·         Publik free-float: 47,44%
Sebelum penawaran saham perdana, Telkom 100% dimiliki Pemerintah Indonesia.

SPESIFIKASI BIDANG TIK

Telkom Group melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Telkom Group juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk cloud-based and server-based managed services, layanan e-Payment dan IT enabler, e-Commerce dan layanan portal lainnya.

·        Telecommunication
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”) serta korporasi.

·        Information
Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services (“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).

·        Media
Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.

·        Edutainment
Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS Content, portal dan lain-lain.

·        Services
Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan Internasional.

VISI
“To become a leading Telecommunication, Information,  Media, Edutainment and Services (“TIMES”) player in the region”

MISI
Menyediakan layanan “more for less” TIMES.
Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

1.       Corporate Culture       :  The Telkom Way
2.       Basic Belief                 :  Always The Best
3.       Core Values                 :  Solid, Speed, Smart
4.       Key Behaviours             : Imagine, Focus, Action



LAYANAN

Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya.
Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom:
Telepon, data, dan Internet
·         IndiHome Fiber merupakan layanan Triple Play dari Telkom dengan teknologi 100% fiber yang terdiri dari Internet Fiber atau High Speed Internet (Internet Cepat), Interactive TV (UseeTV) dan Phone (Telepon Rumah)
·         Telepon tetap (PSTN): layanan telepon tetap yang pernah menjadi monopoli Telkom di Indonesia, 
·         Flexi: layanan telepon, data dan internet berbasis fixed wireless CDMA 
·         TelkomNet Instan: layanan akses internet dial up 
·         TelkomNet Astinet: layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan 
·         Speedy: layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL 
·         e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)
·         Solusi Enterprise - INFONET
·         TELKOMLink DINAccess
·         TELKOMLink VPN IP: layanan komunikasi data any to any connection berbasis IP MPLS.
·         TELKOMNet Whole Sale (VPN Dial): Layanan akses dial up ke intranet suatu perusahaan yang dilakukan secara remote dan mobile melalui jaringan data berbasis TCP IP (MPLS/tunneling) pada TELKOMNet.
·         TELKOM ISDN: jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.
·         e-Health: layanan solusi untuk entitas kesehatan yang meliputi sistem informasi dan aplikasi (ePuskesmas, ePharmacy, HIE (Health Information Exchange).

Satelit
·         TELKOMSatelit (Sewa Transponder) 
·         TELKOMVSAT (VSAT)
·         Palapa A1 
·         Palapa A2 
·         Palapa B1
·        Palapa B2
·        Palapa B2P (bersama Satelindo)
·         Palapa B2R
·        Palapa B4
·         Telkom-1 
·         Telkom-2
·         Telkom-3
·         Telkom-3S 

Televisi berlangganan berbasis protokol internet
·         Groovia TV
·       UseeTV
ANAK PERUSAHAAN
Anak perusahaan dari Telkom membentuk grup usaha yang bernama Telkom Group yang ditandai dengan ada logo Telkom disetiap logo masing-masing anak perusahaan.

SLOGAN
·         Setia Melayani Anda (1991-2002)
·         Commited 2U (2002-2009)
·         The World In Your Hand (Dunia Dalam Genggamanmu) (2009-sekarang)

LETAK KANTOR PUSAT

Kantor Pusat   : Graha Merah Putih Telkom
Jl. Japati No. 1, Bandung 40133
Website           : http://www.telkom.co.id
No. Telp          : (62-22) 452 7101, (62-22) 424 0313


CANGKUPAN WILAYAH PERUSAHAAN

PT Telekomunikasi, Tbk memiliki banyak anak perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia, Asia dan Australia. Kumpulan anak perusahaan ini, disebut Telkom Group. Berikut daftar anak perusahaan yang tergabung dalam Telkom Group :
1.       PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)
·        Telkomsel Finance B.V (TFBV)
·        Telekomunikasi Selular Finance Limited (TSFL)

2.       PT Multimedia Nusantara
·        Mojopia
·        PT Sigma Cipta Caraka (TelkomSigma)
·        PT Administrasi Medika (AdMedika)
·        PT Finnet Indonesia (Finnet)
·        PT Melon Indonesia (Melon)

3.       PT Telekomunikasi Indonesia International (TII/Telin)
·        PT Telekomunikasi Indonesia International (Hong Kong) Ltd. (Telin Hong Kong)
·        PT Telekomunikasi Indonesia International Pte., Ltd. (Telin Singapore)
Telekomunikasi Indonesia Internasional, S.A. (Telin Timor Leste)

·        Telekomunikasi Indonesia International Australia Pty., Ltd. (Telkom Australia)
Scicom (MSC) Bhd. (Scicom)

4.       PT PINS Indonesia (PINS/Pramindo)

5.       PT Infomedia Nusantara (Infomedia)
·        PT Balebat Dedikasi Prima (Balebat)

6.       PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel/Dayamitra)

7.       PT Graha Sarana Duta (TelkomProperty/GSD)

8.       PT Napsindo Primatel Internasional (Napsindo)

9.       PT Telkom Akses


KARYAWAN TELKOM


Perusahaan Telkom memiliki 25,011 orang karyawan per tanggal 31 Desember 2013, yang terdiri dari 17,881 karyawan Telkom dan 7,130 karyawan di entitas anak. Jumlah ini menurun 2.6% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012, sejalan dengan berlanjutnya program multi exit sebagai bagian dari upaya revitalisasi dan penigkatan efisiensi SDM Telkom sejak tahun 2002. Berikut ini adalah grafik profil karyawan berdasarkan posisi jabatan. 


Pendapatan Pertahun Perusahaan TELKOM

PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) tetap menunjukkan kinerja yang memuaskan dengan membukukan pendapatan sebesar Rp 48,84 triliun tumbuh 12,2 persen dari tahun lalu yang tercatat Rp 43,54 triliun. Telkom juga membukukan EBITDA Rp 23,54 triliun atau tumbuh 6,3% dari tahun lalu dan laba bersih sebesar Rp 7,45 triliun atau tumbuh 2,2% dari tahun lalu.

Telkomsel selaku entitas anak usaha Telkom mampu mempertahankan kinerja yang gemilang melalui triple double digit growth dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 13%, EBITDA sebesar 10,7% dan laba bersih sebesar 14,7% secara Year on Year (YoY). Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp 35,99 triliun dengan kontribusi pendapatan Digital Business tumbuh 37,6%. Telkomsel juga berhasil mencetak laba bersih senilai Rp 10,1 triliun.

“Cellular Voice dan Data, Internet & IT Service masih memberikan kontribusi besar bagi pendapatan Telkom. Cellular Voice tumbuh sebesar 7,8% menjadi Rp 17,68 triliun, sementara bisnis Data, Internet & IT Servicemenyumbangkan kontribusi sebesar Rp 14,91 triliun atau tumbuh 28,3%,” ungkap Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga di Jakarta (3/8).

Hal ini juga sejalan dengan peningkatan jumlah pelanggan seluler yang mencapai 144,06 juta users atau tumbuh 4,9% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara jumlah pelanggan broadband juga mengalami peningkatan yang berarti, dimana pelanggan Telkomsel Flash tumbuh 84,8% menjadi 38,3 juta users dan pelanggan fixed broadband tumbuh 15,9% menjadi 3,73 juta users.

Sementara bisnis fixed line mengalami penurunan sebesar 5,6% menjadi 4,37 triliun. Hal ini merupakan dampak dari program Upgrade Layanan Flexi ke Telkomsel (fixed wireless retrenchment), sementara pendapatan fixed wirelinemasih mencatat pertumbuhan sebesar 0,7%.

Selama semester I tahun 2015, beban perusahaan mengalami peningkatan sebesar 14,4% dari Rp 29,47 triliun pada tahun lalu menjadi Rp 33,72 triliun. Beban operasional dan pemeliharaan menjadi kontributor utama kenaikan beban Perseroan, yang meningkat sebesar 30,3% dari periode tahun lalu menjadi Rp 14,03 triliun. Hal ini sejalan dengan percepatan pembangunan infrastruktur jaringan untuk mendukung performansi mobile business dan broadband. Saat ini Telkom tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur Indonesia Digital Network (IDN) melalui pembangunan jaringan tulang punggung pita lebar Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) untuk mendukung pemerataan informasi dan komunikasi dari Aceh hingga Papua. Sementara itu, Telkomsel telah membangun sebanyak 11.495 Base Tranceiver Station (BTS), dimana 89,4% diantaranya merupakan BTS 3G/4G. Telkomsel merupakan operator pertama yang meluncurkan layanan 4G LTE secara komersil di Indonesia, saat ini telah mencakup 7 kota, antara lain Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar dan Lombok.

Selain beban operasional dan pemeliharaan, beban pegawai (personnel) juga meningkat secara signifikan sebesar 23% menjadi Rp 5,89 triliun, sebagai dampak adanya Program Pensiun Dini (Early Retirement Program). Program ini diikuti oleh 576 karyawan Telkom dan 116 karyawan Telkomsel dengan total anggaran sebesar Rp 844 miliar. Apabila beban pegawai dinormalisasi tanpa memasukkan program ERP, maka laba bersih Perseroan akan tumbuh sebesar 11,3%.

“Program Pensiun Dini yang dijalankan Perseroan sebagai salah satu langkah untuk menyeimbangkan komposisi workforce dan produktivitas Human Capital TelkomGroup,” pungkas Alex.

GAJI KARYAWAN TELKOM


Menurut data yang dirangkum oleh Jobplanet, rata-rata gaji staf teknis di perusahaan telekomunikasi, mulai dari yang terendah hingga tertinggi, berada di kisaran Rp 4,1 juta – Rp 7,6 juta.

Sementara rata-rata gaji staf non-teknis di perusahaan telekomunikasi, mulai dari yang terendah hingga tertinggi, berada di kisaran Rp 3 juta – Rp 8,2 juta.

Sementara itu, rata-rata gaji manajer teknis di perusahaan telekomunikasi berada di kisaran Rp 10,3 juta – Rp 20,75 juta dan rata-rata gaji manajer non-teknis di perusahaan telekomunikasi berada di kisaran Rp 9,75 juta – Rp 22,6 juta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar