SEJARAH
Era kolonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah
badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telgraf.
Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke
dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Sebelumnya, pada
tanggal 23 Oktober 1856, dimulai
pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan
Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg). Pada tahun 2009 momen
tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom.
Perusahaan
negara
Pada tahun 1961, status jawatan
diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN
Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos
dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara
Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
Perumtel
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi
diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel)
yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.
Tahun 1980 seluruh
saham PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat)
diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk
menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
Pada tahun 1989,
ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga
mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
PT
Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Pada tahun 1991 Perumtel berubah
bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
PT
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan
Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan
diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ/JSX) dan Bursa Efek Surabaya
(BES/SSX) (keduanya sekarang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI/IDX), Bursa Efek
New York (NYSE) (Diperdagangkan pada tanggal 14 Juli 2003) dan Bursa Efek
London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham
Tokyo. Jumlah saham yang dilepas saat itu adalah 933 juta lembar saham.
Sejak 16 Mei 2014, saham Telkom tidak
lagi diperdagangkan di Bursa Efek Tokyo (TSE) dan pada 5 Juli 2014 di Bursa Efek
London (LSE).
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi. Sejak tahun 1989, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di
sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian,
Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.
Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat
sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi
di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan
kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli
penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan
"New Telkom" ("Telkom baru") yang ditandai dengan
penggantian identitas perusahaan.
KOMPOSISI
KEPEMILIKAN SAHAM
Pada Penawaran saham pada 14 November 1995 dan block
sale Desember 1996, komposisi saham Telkom menjadi:
·
Publik free-float:
24,20%
Per 7 Mei 1999, komposisi saham Telkom menjadi:
· Pemerintahan Indonesia:66,20%
·
Publik free-float:
33,80%
Per 8 Desember 2001, komposisi saham Telkom berubah
menjadi:
· Pemerintahan Indonesia: 54,30%
·
Publik free-float:
45,70%
Per 16 Juli 2002, komposisi saham Telkom berubah
kembali menjadi:
· Pemerintahan Indonesia: 51,19%
·
Publik free-float:
40,21%
·
Bank of New
York dan Investor dalam Negeri: 8,79%
Per 31 Desember 2013, komposisi saham Telkom berubah
kembali menjadi:
· Pemerintahan Indonesia: 53,14%
Saat Ini, komposisi saham Telkom menjadi:
· Pemerintahan Indonesia: 52,56%
·
Publik free-float:
47,44%
Sebelum penawaran saham perdana, Telkom 100%
dimiliki Pemerintah Indonesia.
SPESIFIKASI
BIDANG TIK
Telkom Group
melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan
telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon
nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi
serta layanan internet dan komunikasi data. Telkom Group juga menyediakan
berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk
cloud-based and server-based managed services, layanan e-Payment dan IT
enabler, e-Commerce dan layanan portal lainnya.
·
Telecommunication
Telekomunikasi
merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom
melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone
Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data,
broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler
yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom
telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan
Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”) serta korporasi.
·
Information
Layanan
informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam ranah New
Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan
terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value
Added Services (“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”),
e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).
·
Media
Media
merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari
NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya
hidup digital yang modern.
·
Edutainment
Edutainment
menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom dengan
menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam layanan di
antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS Content, portal dan lain-lain.
·
Services
Services
menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada pelanggan. Ini
sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan Personal,
Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan Internasional.
VISI
“To become a
leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services
(“TIMES”) player in the region”
MISI
Menyediakan
layanan “more for less” TIMES.
Menjadi
model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
1. Corporate
Culture : The Telkom Way
2. Basic
Belief
: Always The Best
3. Core
Values
: Solid, Speed, Smart
4. Key
Behaviours :
Imagine, Focus, Action
LAYANAN
Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed
wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa
telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya.
Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom:
Telepon,
data, dan Internet
·
IndiHome
Fiber merupakan layanan Triple Play dari Telkom dengan teknologi 100% fiber
yang terdiri dari Internet Fiber atau High Speed Internet (Internet Cepat),
Interactive TV (UseeTV) dan Phone (Telepon Rumah)
· Telepon tetap (PSTN): layanan telepon
tetap yang pernah menjadi monopoli Telkom di Indonesia,
· TelkomNet Instan: layanan
akses internet dial up
· TelkomNet Astinet: layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan
· Speedy: layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan
teknologi ADSL
·
e-Business
(i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb
Plazatron)
·
Solusi
Enterprise - INFONET
·
TELKOMLink
DINAccess
·
TELKOMLink
VPN IP: layanan komunikasi data any to any connection berbasis IP MPLS.
·
TELKOMNet
Whole Sale (VPN Dial): Layanan akses dial up ke intranet suatu perusahaan yang
dilakukan secara remote dan mobile melalui jaringan data berbasis TCP IP
(MPLS/tunneling) pada TELKOMNet.
·
TELKOM ISDN: jaringan digital
yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari
sistem telepon yang telah terintegrasi.
·
e-Health:
layanan solusi untuk entitas kesehatan yang meliputi sistem informasi dan
aplikasi (ePuskesmas, ePharmacy, HIE (Health Information Exchange).
Satelit
· TELKOMSatelit (Sewa
Transponder)
· TELKOMVSAT (VSAT)
· Palapa A1
· Palapa A2
· Palapa B1
· Palapa B2
· Palapa B2P (bersama Satelindo)
· Telkom-2
· Telkom-3
· Telkom-3S
Televisi
berlangganan berbasis protokol internet
· Groovia TV
· UseeTV
ANAK
PERUSAHAAN
Anak perusahaan dari Telkom membentuk grup usaha yang
bernama Telkom Group yang ditandai dengan ada logo Telkom disetiap logo
masing-masing anak perusahaan.
SLOGAN
·
Setia
Melayani Anda (1991-2002)
·
Commited 2U (2002-2009)
·
The World In Your Hand (Dunia Dalam Genggamanmu) (2009-sekarang)
LETAK KANTOR
PUSAT
Kantor
Pusat : Graha Merah Putih Telkom
Jl. Japati
No. 1, Bandung 40133
Website
: http://www.telkom.co.id
No.
Telp : (62-22) 452 7101,
(62-22) 424 0313
CANGKUPAN
WILAYAH PERUSAHAAN
PT
Telekomunikasi, Tbk memiliki banyak anak perusahaan yang tersebar di seluruh
Indonesia, Asia dan Australia. Kumpulan anak perusahaan ini, disebut Telkom
Group. Berikut daftar anak perusahaan yang tergabung dalam Telkom Group :
1. PT
Telekomunikasi Selular (Telkomsel)
·
Telkomsel
Finance B.V (TFBV)
·
Telekomunikasi
Selular Finance Limited (TSFL)
2. PT
Multimedia Nusantara
·
Mojopia
·
PT Sigma
Cipta Caraka (TelkomSigma)
·
PT
Administrasi Medika (AdMedika)
·
PT Finnet
Indonesia (Finnet)
·
PT Melon
Indonesia (Melon)
3. PT
Telekomunikasi Indonesia International (TII/Telin)
·
PT
Telekomunikasi Indonesia International (Hong Kong) Ltd. (Telin Hong Kong)
·
PT
Telekomunikasi Indonesia International Pte., Ltd. (Telin Singapore)
Telekomunikasi Indonesia Internasional, S.A. (Telin
Timor Leste)
·
Telekomunikasi
Indonesia International Australia Pty., Ltd. (Telkom Australia)
Scicom (MSC)
Bhd. (Scicom)
4. PT PINS
Indonesia (PINS/Pramindo)
5. PT
Infomedia Nusantara (Infomedia)
·
PT Balebat
Dedikasi Prima (Balebat)
6. PT
Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel/Dayamitra)
7. PT Graha
Sarana Duta (TelkomProperty/GSD)
8. PT
Napsindo Primatel Internasional (Napsindo)
9. PT Telkom
Akses
Perusahaan
Telkom memiliki 25,011 orang karyawan per tanggal 31 Desember 2013, yang
terdiri dari 17,881 karyawan Telkom dan 7,130 karyawan di entitas anak. Jumlah
ini menurun 2.6% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012, sejalan
dengan berlanjutnya program multi exit sebagai bagian dari upaya revitalisasi
dan penigkatan efisiensi SDM Telkom sejak tahun 2002. Berikut ini adalah grafik
profil karyawan berdasarkan posisi jabatan.
Pendapatan
Pertahun Perusahaan TELKOM
PT Telkom
Indonesia Tbk (Telkom) tetap menunjukkan kinerja yang memuaskan dengan
membukukan pendapatan sebesar Rp 48,84 triliun tumbuh 12,2 persen dari tahun
lalu yang tercatat Rp 43,54 triliun. Telkom juga membukukan EBITDA Rp 23,54
triliun atau tumbuh 6,3% dari tahun lalu dan laba bersih sebesar Rp 7,45
triliun atau tumbuh 2,2% dari tahun lalu.
Telkomsel
selaku entitas anak usaha Telkom mampu mempertahankan kinerja yang gemilang
melalui triple double digit growth dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 13%,
EBITDA sebesar 10,7% dan laba bersih sebesar 14,7% secara Year on Year (YoY).
Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp 35,99 triliun dengan kontribusi
pendapatan Digital Business tumbuh 37,6%. Telkomsel juga berhasil mencetak laba
bersih senilai Rp 10,1 triliun.
“Cellular
Voice dan Data, Internet & IT Service masih memberikan kontribusi besar
bagi pendapatan Telkom. Cellular Voice tumbuh sebesar 7,8% menjadi Rp 17,68
triliun, sementara bisnis Data, Internet & IT Servicemenyumbangkan
kontribusi sebesar Rp 14,91 triliun atau tumbuh 28,3%,” ungkap Direktur Utama
Telkom Alex J. Sinaga di Jakarta (3/8).
Hal ini juga
sejalan dengan peningkatan jumlah pelanggan seluler yang mencapai 144,06 juta
users atau tumbuh 4,9% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara jumlah
pelanggan broadband juga mengalami peningkatan yang berarti, dimana pelanggan
Telkomsel Flash tumbuh 84,8% menjadi 38,3 juta users dan pelanggan fixed
broadband tumbuh 15,9% menjadi 3,73 juta users.
Sementara
bisnis fixed line mengalami penurunan sebesar 5,6% menjadi 4,37 triliun. Hal
ini merupakan dampak dari program Upgrade Layanan Flexi ke Telkomsel (fixed
wireless retrenchment), sementara pendapatan fixed wirelinemasih mencatat
pertumbuhan sebesar 0,7%.
Selama
semester I tahun 2015, beban perusahaan mengalami peningkatan sebesar 14,4%
dari Rp 29,47 triliun pada tahun lalu menjadi Rp 33,72 triliun. Beban
operasional dan pemeliharaan menjadi kontributor utama kenaikan beban
Perseroan, yang meningkat sebesar 30,3% dari periode tahun lalu menjadi Rp
14,03 triliun. Hal ini sejalan dengan percepatan pembangunan infrastruktur
jaringan untuk mendukung performansi mobile business dan broadband. Saat ini
Telkom tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur Indonesia Digital
Network (IDN) melalui pembangunan jaringan tulang punggung pita lebar Sulawesi
Maluku Papua Cable System (SMPCS) untuk mendukung pemerataan informasi dan
komunikasi dari Aceh hingga Papua. Sementara itu, Telkomsel telah membangun
sebanyak 11.495 Base Tranceiver Station (BTS), dimana 89,4% diantaranya
merupakan BTS 3G/4G. Telkomsel merupakan operator pertama yang meluncurkan
layanan 4G LTE secara komersil di Indonesia, saat ini telah mencakup 7 kota,
antara lain Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar dan Lombok.
Selain beban
operasional dan pemeliharaan, beban pegawai (personnel) juga meningkat secara
signifikan sebesar 23% menjadi Rp 5,89 triliun, sebagai dampak adanya Program
Pensiun Dini (Early Retirement Program). Program ini diikuti oleh 576 karyawan
Telkom dan 116 karyawan Telkomsel dengan total anggaran sebesar Rp 844 miliar.
Apabila beban pegawai dinormalisasi tanpa memasukkan program ERP, maka laba
bersih Perseroan akan tumbuh sebesar 11,3%.
“Program
Pensiun Dini yang dijalankan Perseroan sebagai salah satu langkah untuk
menyeimbangkan komposisi workforce dan produktivitas Human Capital
TelkomGroup,” pungkas Alex.
GAJI
KARYAWAN TELKOM
Menurut data yang dirangkum oleh Jobplanet, rata-rata gaji staf teknis di perusahaan
telekomunikasi, mulai dari yang terendah hingga tertinggi, berada di kisaran Rp
4,1 juta – Rp 7,6 juta.
Sementara rata-rata gaji staf non-teknis di perusahaan telekomunikasi, mulai dari yang terendah hingga tertinggi, berada di kisaran Rp 3 juta – Rp 8,2 juta.
Sementara itu, rata-rata gaji manajer teknis di perusahaan telekomunikasi berada di kisaran Rp 10,3 juta – Rp 20,75 juta dan rata-rata gaji manajer non-teknis di perusahaan telekomunikasi berada di kisaran Rp 9,75 juta – Rp 22,6 juta.
Sementara rata-rata gaji staf non-teknis di perusahaan telekomunikasi, mulai dari yang terendah hingga tertinggi, berada di kisaran Rp 3 juta – Rp 8,2 juta.
Sementara itu, rata-rata gaji manajer teknis di perusahaan telekomunikasi berada di kisaran Rp 10,3 juta – Rp 20,75 juta dan rata-rata gaji manajer non-teknis di perusahaan telekomunikasi berada di kisaran Rp 9,75 juta – Rp 22,6 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar